Yogyakarta, (22 Oktober 2024)
Sebanyak 34 ( tiga puluh empat ) klien pemasyarakatan Bapas Yogyakarta penuhi Griya Abhipraya Purbonegoro dalam kegiatan bimbingan kerohanian pengajian bersama Majelis Istiqomah Hijrah. Pengajian tersebut telah menjadi agenda rutin yang diadakan pada setiap bulannya sebagai program pemenuhan hak bagi para klien pemasyarakatan guna meningkatkan nilai - nilai kereligiusan dalam kehidupan sehari hari.
Rangkaian kegiatan pengajian dimulai dengan sambutan dari Bapas Kelas I Yogyakarta yang diwakili oleh Kepala Subseksi Bimkemas Klien Dewasa, Dewi Umbarawati. Dalam sambutanya, Dewi mengucapkan terima kasih kepada Majelis Istiqomah Hijrah yang sampai dengan sekarang terus konsisten berkolaborasi bersama Bapas Yogyakarta untuk membagikan ilmu kepada para klien pemasyarakatan. "Konsistensi yang sangat baik ini patut untuk kita syukuri dan kita jaga bersama supaya terus memberikan nilai manfaat, bukan saja kepada kami, namun juga kita semua yang hadir" sambung Dewi dalam sambutannya.
Pengajian yang dilaksanakan tersebut yang dibawakan oleh Catur Andriyana dari bagian bimbingan kemasyarakatan dan perawatan Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta. Dengan mengusung tema "Alam Kehidupan adalah sekolahku", Catur menyampaikan kepada seluruh klien dan peserta yang hadir untuk meyakini dengan sungguh - sungguh bahwa segala sesuatu ketetapan dan nikmat yang kita dapatkan adalah semata mata merupakan pemberiah dari Allah, SWT. Catur juga menyampaikan pesan terkait pentingnya membatasi diri atas segala godaan dan emosi yang timbul dari dalam diri dalam menjalani hubungan hidup antar sesama manusia. Hendaknya semua perasaan senang yang kita berikan kepada manusia lain tidaklah melebihi rasa senang dan syukur kita kepada Allah SWT.
Catur juga menekankan pada pentingnya istiqomah dalam menjalankan hal sekecil apapun. Islam mengajarkan kepada kita semua untuk memulai sesuatu yang baik dan jangan menggunakan hal-hal buruk karena akan melunturkan kebaikan itu sendiri. "Beribadahlah engkau kepada Allah seolah olah melihat-Nya. Apabila engkau tidak melihatNya maka yakinlah Allah sedang menyaksikanmu” sambung Catur dalam menyampaikan tausiyahnya.